2019 Sultan Babullah Pahlawan Nasional



 Malut Post, Senin 12 November 2018




TERNATE-Ada apa dengan Sultan Babullah begitu Revli membuka pembicaraan. Sekali lagi peringatan hari Pahlawan 10 November 2018 serasa ada yang kurang menurutnya sebagai orang Maluku Utara. Dengan belum ditetapkannya Sultan Babullah sebagai Pahlawan Nasional. Revli yang dilahirkan dan dibesarkan di Jakarta, memiliki darah ternate dan Bacan dari Ayahnya Ibrahim Ruslan Iskandar yang merupakan cicit dari Sultan Ayanhar dan neneknya Halimah bermarga Rajaloa sedangkan kakek beliau, Iskandar bin Haji Muh Taher dilahirkan di salah satu desa di Obi yaitu Sambiki.






Sultan Babullah sangat disegani baik kawan maupun lawan, beliau meminpin 72 negri pada era 1570 - 1583 dan beliau berhasil dengan gagahnya mengusir portugis dari Ternate. 
Bahkan dalam buku Sistem Pemilihan Sultan Kesultanan Ternate karangan Yusuf Hasani, Buya Hamka, memuji kemenangan rakyat Ternate ini (atas perjuangan Babullah mengusir Portugis)  "Telah menunda penjajahan Barat atas bumi Nusantara selama 100 tahun, sekaligus memperkokoh kedudukan Islam," cerita Revli, pemuda kelahiran 22 Maret 1978 yang pernah menjadi Korwil Maluku Utara dan salah satu Ketua DPP KNPI periode 2012-2015. 

Sultan Babullah tidak butuh pengakuan sebagai pahlawan nasional sebagai balasan dari perjuangan beliau dalam mengusir Portugis,  "Kita anak cucu dan bangsa Indonesia memiliki hutang budi terhadap perjuangan Sultan Babullah dan rakyat Ternate ketika itu," tegas Revli yang merupakan salah satu Ketua di Forum Komunikasi Masyarakat Adat  Moluku Kie Raha (FORMADA) dan Wakil Sekretaris Umum HImpunan Keluarga Maluku Utara (HIKMU) Jakarta, pimpinan Dr. Margarito Kamis. 

Sebenarnya isu Sultan Babullah sebagai Pahlawan Nasional ini bukanlah isu baru. Pada tahun 2007 Walikota Samsir Andili mengatakan akan memperjuangkan Sultan Babullah sebagai Pahlawan Nasional ketika itu. Dan pada November 2012 juga Wakil Walikota Ternate Arifin Jafar mengatakan bahwa sudah pernah diusukan gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Babullah oleh Pemerintah Kota Ternate. Menurut beliau semua syarat sudah hampir dipenuhi tinggal persyaratan yang belum dipenuhi diantaranya belum adanya buku sejarah perjuangan Sultan Babullah khususnya peranan beliau mengusir penjajah dari bumi Ternate saat ia menjadi Sultan Ternate tahun 1570 - 1583.


Revli yang pernah menjadi salah satu Ketua Lembaga Pengusaha Pemuda Pancasila ini menyatakan, permasalahan gelar Pahlawan Nasional Sultan Babullah belum jelas kelanjutannya dan ujungnya akan seperti apa. "Makanya harus ada yang memulai lagi khususnya pemerintah kota Ternate untuk kembali menginisiasi hal tersebut. Jangan sampai isu gelar Pahlawan Nasional kepada Sultan Babullah hanya dijadikan komuditas politik." ujar Sekretaris Jendral GEMA Keadilan yang merupakan sayap pemuda Partai Keadilan Sejahtera ini.


Sebagai aktivis mahasiswa Revli, yang pernah duduk sebagai sekretaris Komisi Keuangan Majelis Permusyaratan Universitas Indonesia periode 1999 - 2000 ini mengusulkan bahwa kita harus punya target dan menyusun dengan baik rencananya. "Saya fikir target kita 10 November 2019, Gelar Pahlawan Nasional sudah diberikan kepada Sultan Babullah. Kita bukan hanya berteriak dengan lantang 2019 ganti presiden atau 2019 tetap Jokowi, tapi marilah kita sebagai warga Moloku Kie Raha apapun latar belakangnya (baik etnis, pilihan politik, dll) bersinergi untuk mewujudkan 2019 Sultan Babullah sebagai Pahlawan Nasional, Kerena Babullah bukan hanya milik Ternate saja tapi Babullah milik Moloku Kie Raha dan bangsa Indonesia. Dan tentunya setelah itu, kita juga akan usulkan sebagai Pahlawan Nasional Para Sultan yang ada di Moloku Kie Raha lainnya Bacan, Jailolo, Tidore dan para putra putri terbaik Maluku Utara lainnya, setelah sebelumnya kita cukup bangga Sultan Nuku diberi gelar sebagai pahlawan nasional. Mungkin ini salah satu bentuk terima kasih kita terhadap perjuangan para leluhur kita,  Jas merah, Jangan Melupakan Sejarah (Ir Sukarno).

"Sekali lagi,  mari kita gelorakan gerakan #2019sultanbabullahpahlawannasional."Pungkas Revli yang juga merupakan Calon Anggota DPR RI dapil Maluku Utara dari Partai Keadilan Sejahtera.












Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siap Ramaikan Pilkada Halsel, Revli akan perjuangkan Hak-hak Ulayat dan Kesejahteraan Masyarakat.

Revli diumumkan sebagai Caleg DPR RI PKS dapil Maluku Utara di sela-sela Rakorwil PKS Malut

Revli akan Usulkan Anggota DPD RI dapil Maluku Utara adalah Perwakilan 4 Kesultanan Moloku Kie Raha, Jika Terpilih