Mari Berkompetisi Secara sehat
Revli
(Caleg DPR RI PKS dapil Maluku Utara No. 3)
"Bertarung mengedepankan ide dan gagasan, bukan dengan penyebaran fitnah dan ujaran kebencian.
Bertarung bukan dengan kekuatan politik uang, akan tetapi bertarung dengan cara-cara yang terhormat.
Karna yang akan memenangkan pertarungan adalah mereka yang dapat merebut hati masyarakat sehingga masyarakat percaya akan kredibilitas orang tersebut dan memilih dengan sadar dan yakin terhadap pilihannya, bukan kandidat yang hanya cendrung mangambil jalan pintas dengan menggunakan politik uang sebagai strateginya ......." Revli
Salah satu figur muda yang bertarung di DPR RI di daerah pemilihan Maluku Utara adalah bung Revli. Beliau maju melalui Partai Keadilan Sejahtera. Bang Rev, begitu sapaan beliau, merupakan perpaduan etnis Maluku Utara dan Jakarta yang lahir dan besar di Ibu Kota DKI Jakarta. Beliau lahir pada tanggal 22 Maret 1978. Bang Revli, memiliki seorang ibu bernama Maryati, yang merupakan asli Jakarta. Darah Maluku Utara saya mengalir dari Almarhum ayahnya, Ibrahim Ruslan Iskandar yang memiliki orang tua laki-laki (kakek) yang bernama Iskandar. Beliau (Iskandar) adalah cucu dari Sultan Ayanhar dari anaknya yang bernama Boki Nur Toyyibah, sedangkan ayah beliau Hi Muh Taher adalah keturunan Kesultanan Bacan. Dan beliau (kakeknya) dilahirkan di salah satu Desa di Pulau Obi yaitu Desa Sambiki. Sedangkan orang tua perempuan dari alm ayahnya, yaitu Halimah memiliki marga Rajaloa, dan mempunyai ibu bermarga Quiliem. Jadi walaupun beliau lahir dan besar di Jakarta beliau tidak pernah lupa terhadap Moloku Kie Raha.
Ngopy di kantin RSPI |
Demo Palestina bersama keluarga |
Rakernas I Gema Keadilan di Jakarta |
Pelantikan DPD II KNPI Halsel |
Bung Revli, yang pada periode Pemilu 2014 yang lalu sempat berkompetisi melalui DPD RI merasa prihatin terhadap kondisi masyarakat yang seakan-akan dinina-bobokan dengan politik uang dan cendrung menjadi objek penderita. Keadaan ini haruslah dirubah, dan masyarakat harus disadarkan bahwa mereka sebenarnya adalah sujek dari perubahan itu sendiri, Masyarakat dapat menentukan ke arah mana masa depan bangsa ini akan dipertaruhkan, tentunya dengan memilih pemimpin yang berkredibilitas, berkapasitas, tidak hanya mengedepankan isi tas. "Perubahan itu bukan hanya milik segelintir elite, tapi milik kita
semuanya. Dan kewajiban kita adalah mencerdaskan dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya peranan ini." ujar mantan aktivis kemahasiswaan ini yang pernah menjabat dibeberapa organisasi kemahasiswaan diantaranya Ketua Umum Majelis Perwakilan Mahasiswa di Polineknik UI (2000-2001), Sekjend Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Se-Indonesia (2000-2001) serta Sekertaris Keuangan MPM UI (1999-2000)
semuanya. Dan kewajiban kita adalah mencerdaskan dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya peranan ini." ujar mantan aktivis kemahasiswaan ini yang pernah menjabat dibeberapa organisasi kemahasiswaan diantaranya Ketua Umum Majelis Perwakilan Mahasiswa di Polineknik UI (2000-2001), Sekjend Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Se-Indonesia (2000-2001) serta Sekertaris Keuangan MPM UI (1999-2000)
Di tengah iklim politik yang cendrung memanas hari-hari ini, sebagai anak bangsa kita harus tetap berfikir jernih dan menjadi sepercik air yang mendinginkan suasana bukan menjadi bensin yang malah menghancurkan semuanya. Dengan hanya tersajikan dua pasang calon presiden dan wakil presiden, maka seakan-akan masyarakat cendrung terpolarisasi dan saling berhadap-hadapan di lapangan. Padahal, menurut bang Revli, beliau yakin, bahwa itu hanya sebagian kecil saja, dan mayoritas masyarakat menginginkan pemilu yang damai dan aman. "Pilihan boleh beda tapi jangan putus tali persaudaraan." Dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, mereka kedua-duanya adalah putra-putra terbaik bangsa, yang tentunya menginginkan kebaikan terhadap bangsa ini, baik pasangan Bpk Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Bpk Prabowo S - Sandiaga Salahudin Uno. Hanya cara dan metode yang berbeda, sebagai pemanis dari pesta demokrasi. Tinggal kita menilai track record dan gagasan dari kandidat tersebut. Bukan berdasar berita fitnah (hoax) berujung kepada ujaran kebencian terhadap kandidat. Beliau mengambil contoh yang sederhana. Beliau adalah pendukung Prabowo, tetapi beliau memiliki banyak Sahabat berafiliasi kepada Jokowi, sebagai manusia merdeka dan berakal tentunya memiliki argumentasi masing-masing terhadap pilihannya, akan tetapi pertemanan dan persahabatan tetap terjaga dan tidak dirusak karena berbeda pilihan. Saling menghargai menjadi solusi terbaik terhadap masalah ini. "Kalau kita sakit, dan membutuhkan bantuan, selain saudara kita tentunya, maka sahabat dan teman kita yang akan dengan suka rela mengulurkan bantuannya kepada kita. Jadi buat apa berkelahi dalam pesta 5 tahunan ini. Kalau anak muda sekarang bilang, nyantai aja mas bro, dah ngopi belum?." selorohnya.
Di penutup, beliau mengajak seluruh elemen untuk menjunjung tinggi sprotivitas dalam pemilu in. Dan menjaga iklim yang kondusi selama berlangsungnya pesta 5 tahunan ini.
"Dan Mariah kita do'akan semoga bangsa ini lebih baik kedepannya dengan hadirnya para pemimpin yang mencintai rakyatnya dan rakyat cinta kepadanya. Sehingga menjadikan negara ini Baldatun Toyyibatun wa Rabbun Ghafur. Aamiien Ya Rabb, pungkasnya.
"Dan Mariah kita do'akan semoga bangsa ini lebih baik kedepannya dengan hadirnya para pemimpin yang mencintai rakyatnya dan rakyat cinta kepadanya. Sehingga menjadikan negara ini Baldatun Toyyibatun wa Rabbun Ghafur. Aamiien Ya Rabb, pungkasnya.
#saruma19
(Sahabat Abang Revli untuk Menuju senAyan 2019)
#bedapilihantetapbersaudara
#rebutkekuasaandengansenyuman
#seleraanakmudaharapanorangtua
www.revli-malut.com
Komentar
Posting Komentar